
JAKARTA - Para peneliti tengah mencari cara untuk menjadikan smartphone sebagai alat pendeteksi kebohongan. Para ahli komputer di University of Copenhagen sedang mengembangkan algoritma yang bisa mendeteksi kejujuran -- dan juga kebohongan -- dengan menganalisa bagaimana Anda melakukan swipe atau mengetuk smartphone Anda.
Ketika Anda berbohong, interaksi akan membutuhkan waktu lebih lama dan Anda akan melakukan lebih banyak gerakan tangan jika dibandingkan dengan interaksi ketika Anda jujur, menurut laporan riset yang akan dirilis pada hari ini. Agen Domino 99 Terpercaya
Algoritma yang dinamai Veritaps ini akan menampilkan ikon centang berwarna hijau ketika pernyataan jujur masuk ke dalam smartphone, dan akan menunjukkan ikon tanda tanya berwarna merah ketika ia mendeteksi pertanyaan mencurigakan. Aplikasi itu memberikan kesempatan pada penerima pesan untuk meminta informasi lebih lengkap pada pengirim pesan.
Sayangnya, aplikasi percobaan ini hanya bisa digunakan di Android dan tidak tersedia untuk masyarakat umum.
Aske Mottelson, salah satu penulis laporan ini, berkata bahwa kemampuan Veritaps untuk mendeteksi kebohongan memiliki konsep serupa dengan poligraf. Aplikasi ini memiliki keterbatasan dan sebaiknya tidak digunakan di ruang pengadilan atau situasi lain yang memerlukan tingkat akurasi tinggi, katanya. Domino99
Para pembuat Veritaps melakukan tiga studi untuk mencari tahu bagaimana kebohongan memengaruhi interaksi pengguna dengan perangkat mobile. Mereka menemukan, pembohong biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk menjawab.

No comments:
Write comments