Setelah mendapatkan tuntutan dari DGCCRF Perancis dan U.S. Senate Commerce Committee, badan pengawasan Tiongkok kini turut mengajukan tuntutan terhadap Apple terkait keputusannya memperlambat iPhone dengan baterai menua tanpa memberi tahu pengguna.
Media Tiongkok, Xinhua melaporkan kelompok konsumen Tiongkok telah mengirimkan surat kepada Apple. Surat tersebut menuntut informasi tambahan terkait dengan tindakan perlambatan performa iPhone dan rencananya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut di masa mendatang.
Kelompok konsumen ini juga menuntut Apple memberikan jawaban sebelum tanggal 19 Januari mendatang. Sejumlah tuntutan tersebut juga berasal dari Shanghai Consumer Council, mengklaim telah menerima 2.615 keluhan terkait dengan produk dan layanan Apple selama 2017.
Menindaklajuti penyebaran informasi terkait tindakan Apple memperlambat performa perangkat akibat konsumsi baterai, Apple pada bulan lalu menawarkan penggantian baterai dengan biaya lebih terjangkau sebesar USD29 (Rp362 ribu), dari biaya sebelumnya sebesar USD79 (Rp987 ribu).
Apple juga telah merilis permintaan maaf terkait permasalahan tersebut, dan menjelaskan bahwa memperlambat prosesor iPhone dengan dukungan baterai menua tidak dilakukannya untuk mendorong pengguna membeli iPhone model lebih baru.
Tindakan ini disebut Apple untuk mencegah pemasalahan yang menyebabkan perangkat nonaktif secara mendadak, sebab baterai tidak dapat menangani aplikasi dengan kebutuhan konsumsi daya baterai yang tinggi.
Hingga saat ini, terdapat banyak pihak menyuarakan ketidaksetujuannya terkait tidak Apple tersebut. Di negara asalnya, Apple menghadapi tuntutan hukum yang diajukan sejumlah kelompok terkait dengan permasalahan ini.
No comments:
Write comments